Waduh! Ratusan Pelat Besi Penopang Kolong Tol Dalam Kota Jakarta Raib Digondol Maling

Jakarta, IMN.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa perbaikan dan pembenahan atas kerusakan yang terjadi di kolong Tol Dalam Kota Plumpang-Pluit, Jakarta Utara, yang baru-baru ini kehilangan ratusan pelat besi, merupakan tanggung jawab dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Meski begitu, Rano tetap mengapresiasi informasi yang diberikan oleh masyarakat, termasuk warganet, terkait kondisi terkini dari kolong tol tersebut.

“Memang kolong tol tersebut adalah bagian dari infrastruktur yang dikelola oleh pemerintah pusat, tepatnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Bagian itu sebelumnya sempat dilanda kebakaran. Namun, saya sangat berterima kasih kepada masyarakat dan warganet yang telah memberikan informasi terkait perkembangan kondisi kolong tol ini,” kata Rano Karno beberapa Waktu lalu.

Menurut Rano, masalah yang terjadi pada kolong Tol Plumpang-Pluit sangatlah serius karena raibnya ratusan pelat besi yang seharusnya berfungsi sebagai penyangga jembatan tol tersebut.

Tanpa penyangga yang cukup, potensi terjadinya keruntuhan di area tersebut menjadi ancaman nyata bagi keselamatan pengguna jalan.

“Jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, ada risiko besar bahwa jalan tol bisa ambruk. Tentu saja, ini sangat membahayakan bagi siapa saja yang melintas. Namun, saya yakin bahwa pihak berwenang akan segera melakukan perbaikan, dan saya berharap ini dapat diselesaikan dengan cepat,” tambah Rano Karno.

Menurut data yang diterima, sekitar 300 hingga 400 pelat besi yang mendukung struktur kolong Tol Plumpang-Pluit hilang digondol maling, dalam waktu yang relatif singkat.

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pelat-pelat tersebut telah dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun begitu, pemerintah setempat, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta, memastikan bahwa perbaikan akan dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang lebih membahayakan.

Dalam kesempatan yang sama, Rano juga menanggapi tentang kesulitan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum, termasuk Satpol PP, dalam menjaga keamanan di area kolong tol dan beberapa lokasi vital lainnya yang rentan terhadap aksi pencurian material.

Menurutnya, meski ada pengawasan, kadang sulit untuk mencegah kejahatan semacam ini karena area tersebut cukup luas dan sering kali tidak terjangkau dengan mudah oleh petugas.

“Saya mengerti bahwa Satpol PP dan aparat lain tidak mungkin bisa menjaga setiap sudut area yang berpotensi dicuri materialnya. Misalnya saja, di jembatan penyeberangan orang (JPO) atau di kolong tol yang sangat luas ini. Karena itu, saya rasa pemasangan kamera pengawas (CCTV) sangat diperlukan untuk memantau kondisi dengan lebih efektif,” ujar Rano.

Namun, selain langkah-langkah pengawasan dari aparat, Rano juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan kelestarian infrastruktur yang ada.

“Kita juga harus bisa bekerja sama dengan masyarakat. Pemasangan CCTV memang penting, tetapi tidak cukup hanya itu. Masyarakat Jakarta juga harus terlibat aktif dalam menjaga dan melaporkan jika ada kejadian yang mencurigakan di sekitar mereka,” tegas Rano.

Lebih lanjut, Rano menuturkan bahwa jika masalah ini tidak ditangani secara serius dan cepat, potensi kerugian serta kerusakan infrastruktur akan semakin besar.

Sebagai contoh, jika material yang hilang tidak segera diganti, hal itu bisa menyebabkan gangguan pada arus lalu lintas yang melewati tol tersebut, bahkan menimbulkan kecelakaan yang membahayakan jiwa.

“Penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa ini bukan hanya masalah pemerintah atau aparat, tetapi juga masalah kita bersama. Infrastruktur yang rusak atau hilang akibat pencurian akan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga Jakarta, baik dalam segi keselamatan maupun kenyamanan berlalu lintas,” tambahnya.

Selain itu, Rano juga berharap agar kejadian semacam ini menjadi perhatian lebih bagi semua pihak terkait, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap infrastruktur publik.

“Mari kita jaga bersama-sama fasilitas umum yang ada. Keamanan dan kenyamanan warga Jakarta harus menjadi prioritas utama kita semua,” kata Rano. []

Facebook
Twitter
WhatsApp

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top